Menurut Djamal, Z., dkk (2009) kehilangan air bersih
perpipaan atau air PAM sering disebut sebagaiNon-Revenue-Water (NRW), atau ada
juga yang menggunakan istilah Unacounted
For Water (UFW) terutama jika komponen air yang sah dipakai atau digunakan
oleh pemakai tetapi tidak tertagih (unbilled
authorized consumption) dapat diabaikan karena tidak terlalu signifikan
besarnya. Sederhananya adalah air bersih hasil olahan yang tidak menjadi
pendapatan (revenue) pengelola karena
kesalahan pengelolaan dan sebab-sebab lain disebut secara umum sebagai
“kebocoran”.
Selanjutnya
Djamal, Z., dkk (2009) kehilangan Air (Water
Losses) adalah selisih antara jumlah air yang dipasok kedalam
jaringanperpipaan air dan jumlah air yang dikonsumsi.
Kehilangan
Air = Jumlah Air yang dipasok - Jumlah Air yang dikonsumsi
Kehilangan air adalah selisih antara banyaknya air yang
disediakan (water supply) dengan air
yang dikonsumsi (water consumtion).
Dalam kenyataanya, kehilangan air dalam suatu perencanaaan sistem distribusi
selalu ada. Kehilangan air tersebut dapat bersifat teknis maupun non teknis.
Yang misanya kebocoran pipa itu sendiri. Sedangkan yang bersifat non teknis
misalnya pencurian air dari pipa distribusi. Dalam merencanakan sistem
distribusi air minum harus juga diperhitungkan kebutuha air untuk kebocoran
dengan maksuk agar titik-titik pelayanan tetap dapat terpenuhi kebutuhan
airnya.Pengertian mengenahi kehilangan air ada tiga macam, yaitu :
1.
Kehilangan
air rencana
Kehilangan air rencana dialokasikan untuk kelancaran
operasidan pemeliharan fasilitas penyediaan air bersih. Kehilangan air ini akan
diperhitungkan dalam penetapan harga air, yang mana biayanya akan dibebankan
pada pemakai air (konsumen).
2.
Kehilangan air
percuma.
Kehilangan air percuma menyangkut aspek penggunaan
fasilitas penyediaan air bersih dan pengelolaannya. Hal ini sngat tidak
diharapkan, dan harus diusahakan untuk ditekan dengan cara penggunaan dan
pengelolaan fasilitas air bersih secara baik dan benar. Kehilangan air percuma
ini terbagi dua, yaitu leakage dan wastage. Leakage adalah kehilangan air
percuma pada komponen fasilitas yang tidak dikendalikan dengan baik oleh
pengelola, sedangkan wastage adalah kehilangan air percuma pada saat pemakaian
fasilitas oleh konsumen.
3.
Kehilangan
air insidentil
Kehilangan air insidentil adalah kehilangan air diluar
kekuasaan manusia, seperti bencana alam.
Dalam perhitungan perencanaan penyediaan air bersih,
dipakai istilah kehilangan air rencana dengan anggapan bahwa kehilangan air
percuma dan insidentil telah termasuk di dalamnya. Besarnya kehilangan air
rencana ini diperkirakan sebanyak 15 % sampai 25 % dari total kebutuhan air
domestik. Dalam perencanaan ini besarnya kehilangan air diambil sebanyak 20 %
dari kebutuhan air total (kebutuhan domestik
+ kebutuhan non-domestik).
Baca Juga :
Comments
Post a Comment