Skip to main content

Posts

Featured post

Mengenal Sistem Hidrolika dalam Sistem Penyediaan Air Minum

Berdasarkan Jurnal SMARTek oleh Rivai, dkk. (2006), d alam pendistribusian air bersih terdapat tiga sistem pengaliran yang pemilihan jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan yaitu:
Recent posts

Industri Kertas dan Limbah Cair yang Dihasilkan Bagi Lingkungan (Bag. 1)

Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang menyumbangkan polusi terbesar di dunia (Thompson et al ., 2001; Sumanthi et al ., 2006). Hal ini disebakan karena pada keseluruhan proses pembuatan pulp dan kertas menggunakan energi dan air dalam jumlah besar dalam produksinya (Pokhrel & Viraraghavan , 2004).   Konsumsi air dalam proses produksi pulp dan kertas berubah berdasarkan proses produksi dimana diperlukan sekitar 60 m 3 /ton air untuk memproduksi kertas (Thompson et al ., 2001).

Penentuan Elevasi Muka Tanah Guna Membuat Profil Hidrolis Saluran

Elevasi muka tanah atau ketinggian tanah pada suatu titik dari daerah yang direncanakan didapat dari pembacaan peta (kontur daerah), Kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama. Kemiringan muka tanah (slope muka tanah) dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Dimana : S            :    slope T A          :    tinggi muka tanah awal T R          :    tinggi muka tanah akhir D A-R      :    jarak awal – akhir Penempatan saluran air limbah perlu dipertimbangkan dengan keadaan lapangan, keamanan jaringan sistem itu sendiri dan pengaruhnya terhadap jaringan pipa air minum yang telah ada maupun dalam perencanaan. Kedalaman penanaman pipa minimal harus disesuaikan dengan kelas jalan yang dilewati saluran, jenis tanah, lokasi bangunan yang akan menggunakan fasilitas air limbah, kekuatan saluran dan diameter saluran. Secara umum kedalaman minimum saluran adalah 1 meter, sedangkan kedalaman maksimum

Jenis Bahan dan Bentuk Saluran SPAL

Terdapat berbagai jenis bahan yang umum digunakan untuk saluran air buangan antara lain: a sbestos cement , beton( concret ), PVC , iron and steel dan tanah liat(c lay ). Sedangkan untuk menentukan jenis pipa yang digunakan harus diperhatikan beberapa hal berikut: ·          Ketersediaan bahan dan kemudahan   di pembuatan ·          Karakteristik aliran dan koefisien pipa ·          Perkiraan umur pipa dan pengalaman penggunaan ·          Ketersediaan bahan dan kemudahan di pembuatan ·          Ketahanan pipa terhadap asam, basa, gas serta terhadap gesekan dan tanah korosif. ·          Situasi lapangan yang terdiri dari keadaan topografi maupun struktur tanah, kemudahan serta keadaan tanah. ·          Pertimbangan segi ekonomis, pengangkutan dan pemasangannya. Pada hakikatnya, pipa yang dipergunakan hanya satu jenis, tetapi perlu disesuaikan dengan kebutuhan setempat dan karakteristik bahan perpipaan yang akan dipergunakan. Beberapa jenis dan karakteris

Tipe-tipe Saluran SPAL

Menurut Metcalf dan Eddy, 1981 , tipe-tipe saluran air buangan adalah sebagai berikut :

Langkah-langkah Merencanakan Dimensi Pipa SPAL

Perhitungan dimensi sistem penyaluran air limbah didasarkan pada kebutuhan sampai pada akhir periode desain yang direncanakan. Batasan-batasan yang dijadikan pedoman dalam merencanakan diameter saluran air limbah : ·          V MAKS dalam pipa tidak melebihi 2,5 m/dt. ·          V MIN dalam pipa tidak kurang dari 0,3 m/dt (pada saat debit minimum). ·          Tinggi renang minimum 50 mm (pada saat Q MIN ). ·          Tinggi renang pada saat Q MAKS antara 60% sampai 80% dari diameter pipa. ·          Nilai d/D ditentukan berdasarkan pada grafik perbandingan Q MIN /Q FULL atau juga dapat digunakan nilai d/D antara 0,6-0,8

Langkah Perencanaan Saluran Air Limbah

Dasar perencanaan suatu sistem penyaluran air limbah berpedoman pada kriteria-kriteria yang paling memungkinkan untuk dapat diterapkan sesuai dengan kondisi dan situasi setempat. Dalam perencanaan jaringan penyaluran air limbah perlu memperhatikan: 1.       Jaringan induk mampu melayani seluruh daerah pelayanan. 2.       Pengaliran air limbah harus kontinyu dalam waktu relatif singkat. 3.       Keamanan saluran harus terjamin dan tidak mencemari lingkungan. 4.       Besar saluran sesuai dengan kuantiyas air limbah yang dihasilkan. 5.       Pemilihan sistem yang ekonomis. 6.       Saluran harus tertutup untuk mencegah kontaminasi.   Dalam perencanaan air limbah n ini diperlukan adanya beberapa kriteria sebagai dasar perencanaan. Kriteria ini perlu ditetapkan untuk mendapatkan suatu perencanaan yang tepat dan terkondisi pada suatu daerah tertentu. Kriteria dasar perencanaan sistem penyaluran air buangan harus memperhatikan hal berikut: a.        Daer