Skip to main content

INILAH cara membuat proyeksi penduduk

http://adf.ly/1cqIPMDalam sebuah desain seperti desain sistem distriusi air minum, air limbah, dll memerlukan suatu proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk merupakan langkah paling awal yang dilakukan dalam perencanaan. Proyeksi penduduk dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan di tahun yang kita rencanakan sebagai tahun patokan. Dengan proyeksi penduduk dapat pula diketahui perkembangan penduduk yang akan datang dengan data yang ada saat ini ataupun data tahun-tahun yang lalu.
 Proyeksi penduduk bukanlah sebuah prediksi tapi merupakan sebuah indikasi mengenai kondisi yang akan terjadi pada masa depan berkaitan dengan perubahan kondisi demografi yang dibangun atas asumsi mengenai kelahiran/pertumbuhan penduduk, kematian, dan migrasi yang terjadi dimasa depan (BAPPENAS, 2005).
 Perhitungan Proyeksi penduduk ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu :
a1. Jumlah populasi penduduk dalam suatu area
Bila perkembangan penduduk pada masa lampau tidak terdapat penurunan, maka proyeksi penduduk akan semakin teliti.
b2.  Kecepatan pertambahan penduduk
Bila angka kecepatan pertambahan penduduk pada masa lampau semakin besar, maka proyeksi penduduk akan berkurang ketelitiannya.
c3.  Kurun waktu proyeksi
Semakin panjang kurun waktu proyeksi, maka proyeksi penduduk akan semakin berkurang ketelitiannya. Data penduduk masa lampau sangat penting untuk menentukan proyeksi penduduk pada masa yang akan datang. Jadi pada dasarnya proyesi penduduk pada masa yang akan datang sangat bergantung pada data penduduk saat sekarang ataupun masa lampau.
 
Macam-macam metoda proyeksi penduduk :
11.      Metode Rata-Rata Aritmatik
Metoda ini sesuai untuk daerah dengan perkembangan penduduk yang selalu naik secara konstan, dan dalam kurun waktu yang pendek ( Mangkoedihardjo,1985).
Rumus yang digunakan :

Pn  =  Po + r (dn)     
Di mana :         Pn        =  jumlah penduduk pada akhir tahun periode
                        Po        =  jumlah penduduk pada awal proyeksi
                        r           =  rata-rata pertumbuhan penduduk tiap tahun.
                        dn        =  kurun waktu proyeksi
 
12.      Metode Berganda (Geometri)
Proyeksi dengan metoda ini menganggap bahwa perkembangan penduduk secara otomatis berganda. Dengan pertambahan penduduk awal. Metoda ini memeperhatikan suatu saat terjadi perkembangan menurun dan kemudian mantap, disebabkan kepadatan penduduk mendekati maksimum (Mangkoedihardjo,1985).
Rumus yang digunakan :
Pn  =  Po ( 1 + r )dn      
Dimana  :         Pn        =  jumlah penduduk pada akhir tahun periode
                        Po        =  jumlah penduduk pada awal proyeksi
                        r           =  rata-rata prosentase tambahan  penduduk tiap tahun.
                        dn        =  kurun waktu proyeksi
 
13.     Metode Selisih Kuadrat Minimum (Least Square)
Metoda ini dilakukan untuk mendapatkan hubungan antara sumbu Y (jumlah penduduk) dengan sumbu X (tahun) dengan cara menarik garis linear antara data-data tersebut, dan meminimkan jumlah pangkat dua dari masing-masing penyimpangan jarak data-data dengan garis yang dibuat. ( Mangkoedihardjo,1985 )
Rumus yang digunakan :
Pn  =  a + b N      
Dimana  :         Pn        =  jumlah penduduk pada akhir tahun periode
                        N         =  selisih tahun proyeksi
Nilai a dan b dicari berdasarkan rumus :

 Dimana  :         n          =  jumlah data
Dalam penggunaan metoda perhitungan yang akan digunakan dipilih berdasarkan harga koefisien korelasi yang paling mendekati 1. Sesuai atau tidaknya analisa yang akan dipilih ditentukan dengan menggunakan nilai koefisien korelasi yang berkisar antara 0 sampai 1. Persamaan koefisien korelasinya adalah sebagai berikut :
Dimana  :         n          =  jumlah data
Dalam menentukan metode proyeksi penduduk yang terpilih dari ketiga metode di atas dilaksanakan pengujian angka korelasi. Angka korelasi yang mendekati atau sama dengan nol berarti lemah. Metode proyeksi penduduk yang dipilih adalah yang mempunyai angka korelasi mendekati atau sama dengan satu. Hal ini menunjukkan bahwa hasil proyeksi yang dihitung mempunyai korelasi yang kuat.

Baca Juga :

Inilah cara mengetahui jumlah fasilitas di masa yang akan datang

Comments

Popular posts from this blog

Sistem Perpipaan Distribusi Air Minum

Berdasarkan Teori dan Konsep Sistem Penyaluran Air, anonymous (2010), pada umumnya, macam-macam pipa yang ada dan digunakan dalam perencanaan sistem distribusi air minum adalah sebagai berikut : a.        Pipa Primer atau Pipa Induk ( Supply Main Pipe ) Pipa ini merupakan pipa yang berfungsi membawa air minum dari instalasi pengolahan atau reservoir distribusi ke suatu daerah pelayanan. Pipa primer ini memiliki diameter yang relatif besar.

Langkah Perencanaan Saluran Air Limbah

Dasar perencanaan suatu sistem penyaluran air limbah berpedoman pada kriteria-kriteria yang paling memungkinkan untuk dapat diterapkan sesuai dengan kondisi dan situasi setempat. Dalam perencanaan jaringan penyaluran air limbah perlu memperhatikan: 1.       Jaringan induk mampu melayani seluruh daerah pelayanan. 2.       Pengaliran air limbah harus kontinyu dalam waktu relatif singkat. 3.       Keamanan saluran harus terjamin dan tidak mencemari lingkungan. 4.       Besar saluran sesuai dengan kuantiyas air limbah yang dihasilkan. 5.       Pemilihan sistem yang ekonomis. 6.       Saluran harus tertutup untuk mencegah kontaminasi.   Dalam perencanaan air limbah n ini diperlukan adanya beberapa kriteria sebagai dasar perencanaan. Kriteria ini perlu ditetapkan untuk mendapatkan suatu perencanaan yang tepa...

Perlengkapan Pipa yang Perlu Diketahui Dalam Desain SPAM

Beberapa perlengkapan pipa yang umumnya dipasang dalam sistem distribusi air minum yaitu : 1.       Gate Valve Mempunyai fungsi untuk mengontrol aliran dalam pipa. Gate valve dapat menutup suplai air bila diinginkan dan membagi lainnya didalam jaringan distribusi. Gate valve diletakkan pada : ¨       Setiap titik persilangan atau cabang pipa (2 buah gate valve untuk tee dan 3 buah gate valve untuk cross). ¨       Sistem pengurasan (sebagai blow off valve ). ¨       Pipa tekan setelah pompa dan check valve (untuk melindungi pompa terhadap back flow).